KenapaSih.com, Lifestyle – Momen liburan sekolah tak hanya dimanfaatkan untuk berwisata, tapi juga menjadi ladang cuan bagi pelaku bisnis fesyen. Sejumlah brand fesyen lokal dan internasional mulai mengatur strategi untuk menggenjot penjualan, khususnya di kanal online.
Supervisor Ecommerce Casio Gallery Indonesia, Avi Rahajeng, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiapkan langkah khusus untuk mengoptimalkan penjualan selama musim liburan.
“Kami akan memperbanyak sesi live streaming selama liburan sekolah. Selain itu, secara internal kami juga menambah jumlah SDM guna mengantisipasi lonjakan permintaan,” ujar Avi saat ditemui di Jakarta, Kamis (12/6/2025).
Langkah serupa juga diterapkan oleh UNERD. Tania selaku perwakilan brand menyebut pihaknya bakal menggelar siaran langsung di empat platform sekaligus.
“Kami akan live selama 24 jam, terbagi dalam enam sesi per hari,” ungkap Tania. Ia menambahkan, UNERD juga tengah menyiapkan promo khusus bertajuk Back to School, yang akan segera diumumkan dalam waktu dekat. “Kami juga menambah stok untuk memenuhi kebutuhan selama periode liburan,” pungkasnya.
Intip Produk Terlaris Casio dan UNERD Jelang Liburan Sekolah
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5259528/original/092845400_1750441214-Casio_1.jpg)
Menjelang periode liburan sekolah, sejumlah brand mulai mencatat produk andalan yang paling banyak diminati konsumen. Di antara mereka, Casio dan UNERD membeberkan produk terlaris yang jadi incaran pelanggan saat ini.
Supervisor Ecommerce Casio Gallery Indonesia, Avi Rahajeng, menyebut bahwa tren kembali mengarah pada model jam tangan klasik. “Jam tangan analog kini kembali banyak dicari. Untuk digital, pelanggan lebih memilih desain yang bernuansa vintage,” ujarnya.
Sementara itu, jenama lokal UNERD yang berbasis di Pasuruan, Jawa Timur, mengandalkan produk sandal recovery sebagai andalan penjualan. Produk bernama Thera Active tersebut diklaim mampu memberikan kenyamanan optimal setelah beraktivitas seharian.
“Dengan teknologi Reviva Foam, sandal ini mampu meredam tekanan pada kaki, memberi kenyamanan maksimal, serta mempercepat proses pemulihan. Cocok untuk pelari, pekerja aktif, atau siapa saja yang membutuhkan kenyamanan instan,” terang perwakilan UNERD.
Guna mengantisipasi peningkatan transaksi selama musim libur, kedua brand ini juga telah tergabung dalam ekosistem penjualan daring melalui Tokopedia dan TikTok Shop Seller Center, guna memperluas jangkauan dan memaksimalkan penjualan di kanal digital.
Tokopedia & TikTok Shop Gabungkan Seller Center
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5259529/original/032310300_1750441250-UNERD_2.jpeg)
Tokopedia dan TikTok Shop kini resmi mengintegrasikan pusat penjual mereka melalui Tokopedia & TikTok Shop Seller Center, langkah strategis yang dirancang untuk memudahkan brand lokal—terutama pelaku UMKM—dalam mengelola operasional toko secara lebih efisien di kedua platform.
“Kalau sebelumnya seller center-nya terpisah antara Tokopedia dan TikTok Shop, sekarang sudah digabung jadi satu,” ujar Aditia Grasio Nelwan, Head of Communications Tokopedia and TikTok E-commerce, saat ditemui belum lama ini.
Aditia juga meluruskan sejumlah informasi keliru yang sempat beredar di masyarakat. Ia menegaskan bahwa penjual tidak diwajibkan memiliki toko di kedua platform. “Penjual bebas memilih, bisa berjualan di Tokopedia saja, TikTok Shop saja, atau keduanya,” jelasnya.
Selain itu, tidak ada kewajiban untuk membuat konten video di TikTok sebagai syarat utama berjualan. “Fitur COD juga fleksibel, bisa dinonaktifkan kapan pun sesuai kebutuhan penjual,” tambahnya.
Lebih lanjut, Aditia menjelaskan bahwa biaya pre-order sebesar 3 persen hanya berlaku untuk transaksi di TikTok Shop, sementara di Tokopedia aturan tersebut tidak diterapkan.
Terkait sistem pembayaran, ia membantah anggapan bahwa dana dari hasil penjualan cair lebih lama. “Faktanya, ada opsi pembayaran ekspres tiga hari sesuai syarat dan ketentuan. Bahkan di Tokopedia bisa lebih cepat jika pembeli menekan tombol ‘selesai,’” ungkapnya.
Dengan integrasi ini, diharapkan para pelaku usaha dapat lebih fokus pada pengembangan bisnis, tanpa harus direpotkan oleh sistem operasional yang terpisah antar platform.
Testimoni Seller
:strip_icc():format(webp)/kly-media-production/medias/5259530/original/048563000_1750441285-Foto.jpeg)
Sejak resmi bergabung dalam Tokopedia & TikTok Shop Seller Center pada akhir April 2025, sejumlah brand mengaku merasakan dampak positif dari sistem terintegrasi ini. Salah satunya disampaikan Avi, Supervisor Ecommerce Casio Gallery Indonesia.
“Dari sisi operasional jauh lebih efisien karena sekarang cukup satu dashboard saja. Sebelumnya kami harus bolak-balik antar platform, sekarang semua sudah terhubung,” ujarnya saat ditemui baru-baru ini.
Hal senada disampaikan Tania dari UNERD. Ia menyebut sistem terbaru ini mempermudah kerja tim. “Penjualannya juga lebih nyaman karena sistem lebih efisien,” katanya.
Bukan hanya efisiensi, integrasi pusat penjual ini juga terbukti berdampak pada performa penjualan. Casio Gallery mencatat lonjakan transaksi hingga 70─80 persen, sementara UNERD mencatat peningkatan sebesar 30 persen sejak bergabung.
Selain kemudahan operasional, pusat penjual terintegrasi ini juga menawarkan berbagai fitur pemasaran baru, seperti GMV Max, serta akses ke ekosistem afiliasi dan program live shopping. Fasilitas ini memberikan peluang lebih besar menjangkau segmen pasar yang lebih luas dengan variasi produk dan harga dari beragam kategori.
Tokopedia dan TikTok Shop juga menunjukkan komitmennya dalam mendampingi para penjual selama masa transisi ini. Berbagai dukungan disiapkan mulai dari layanan live chat dan agen pendamping, hingga pelatihan gratis dan webinar mengenai fitur-fitur terbaru serta strategi pertumbuhan bisnis.