Nasional

Dedi Mulyadi Jawab Kritik Atalia Soal Pendidikan Jabar, Ungkap Minimnya Pembangunan Sekolah Era Ridwan Kamil

9
×

Dedi Mulyadi Jawab Kritik Atalia Soal Pendidikan Jabar, Ungkap Minimnya Pembangunan Sekolah Era Ridwan Kamil

Share this article
Dedi Mulyadi Jawab Kritik Atalia Soal Pendidikan Jabar, Ungkap Minimnya Pembangunan Sekolah Era Ridwan Kamil
Dedi Mulyadi.

KenapaSih.com, Nasional – Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi merespons kritik anggota DPR Atalia Praratya terkait kondisi pendidikan di wilayahnya. Atalia, yang juga istri mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil, sebelumnya menyoroti tingginya jumlah siswa dalam satu kelas, yang mencapai 43 hingga 50 orang.

Melalui unggahan video di akun Instagram pribadinya, @dedimulyadi71, Dedi menjelaskan akar persoalan tersebut. Ia menyebut bahwa Provinsi Jawa Barat saat ini harus menampung hampir 800.000 siswa, namun daya tampung sekolah negeri hanya sekitar 40 persen.

“Kita harus menampung hampir 800.000 anak, tetapi yang terserap di sekolah negeri hanya 40 persen. Kenapa ini terjadi? Karena sejak 2020 sampai sekarang, pembangunan sekolah baru di Jawa Barat sangat minim,” kata Dedi, dikutip dari KenapaSih.com, Sabtu (2/8/2025).


Dedi Ungkap Data Pembangunan Sekolah Era Ridwan Kamil

Gubernur Dedi Mulyadi mengungkap data pembangunan sekolah menengah atas dan kejuruan di Jawa Barat selama periode kepemimpinan Gubernur Ridwan Kamil. Pernyataan ini disampaikan sebagai respons terhadap kritik Atalia Praratya, istri Ridwan Kamil, terkait kondisi pendidikan di provinsi tersebut.

“Pada tahun 2020, Pemprov Jabar tidak membangun satu pun sekolah baru,” ujar Dedi.

Ia merinci bahwa pada 2021 hanya dibangun dua unit SMA, kemudian pada 2022 hanya satu sekolah baru. Tahun 2023, jumlahnya meningkat menjadi enam unit, terdiri dari satu SMA, tiga SMK, dan dua SLB. Pada 2024, lima sekolah dibangun, yakni satu SLB, tiga SMA, dan satu SMK. Sementara pada 2025, pembangunan meningkat menjadi 15 sekolah, mencakup 11 SMK, dua SLB, dan dua SMA.

Menurut Dedi, angka-angka tersebut menjelaskan akar persoalan terbatasnya daya tampung sekolah negeri di Jawa Barat.

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. (Dok. Pemprov Jawa Barat)

Dedi Janji Bangun 50 Sekolah Baru Tahun Depan

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berkomitmen menambah jumlah sekolah negeri demi mengurangi kepadatan ruang belajar di wilayahnya. Ia menyatakan rencana pembangunan 50 unit sekolah baru pada tahun 2026 sebagai upaya menjawab kebutuhan pendidikan di provinsi tersebut.

“Insya Allah tahun depan saya akan bangun 50 unit. Agar anak-anak di Jawa Barat bisa sekolah dengan baik,” ujar Dedi.

Menanggapi kritik Atalia Praratya soal ruang kelas yang berisi 43 hingga 50 siswa, Dedi menegaskan bahwa kondisi tersebut tidak terjadi di seluruh sekolah. “Itu hanya di 38 sekolah yang merekrut siswa melebihi kapasitas. Itu pun karena pertimbangan jarak. Jika tidak diterima, anak-anak bisa putus sekolah,” jelasnya.

Ia juga menyebut bahwa sekolah rakyat yang hanya menampung 25 siswa per kelas mendapatkan perhatian khusus dari Presiden Prabowo. “Karena itu, saya ucapkan terima kasih atas perhatian Ibu yang peduli pada dunia pendidikan di Jawa Barat. Salam hormat untuk Pak Ridwan Kamil, semoga Bapak dan Ibu selalu sehat dan bahagia,” tutup Dedi.