KenapaSih.com, Nasional – Program Sekolah Rakyat yang digagas Presiden Prabowo Subianto dipastikan batal digelar di Kota Gorontalo untuk tahun ajaran 2025/2026. Keterbatasan lahan menjadi faktor utama yang menggagalkan pelaksanaan program pendidikan gratis bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera tersebut.
Kepala Dinas Sosial Kota Gorontalo, Irwansyah Taha, mengungkapkan bahwa pihaknya belum memiliki lahan sesuai ketentuan Kementerian Sosial untuk membangun kawasan terpadu Sekolah Rakyat.
“Dibutuhkan minimal 5 hektare lahan untuk satu kompleks pendidikan dari SD sampai SMA. Beberapa lokasi sudah dikaji, seperti di sekitar Pasar Moodu, tapi tidak memenuhi syarat teknis,” jelas Irwansyah, Senin (16/6/2025).
Sebelumnya, Wali Kota Gorontalo Adhan Dambea sempat menyatakan program siap dijalankan dengan memanfaatkan eks asrama SMA Negeri 3. Namun hasil verifikasi menunjukkan aset tersebut berada di bawah kewenangan Pemerintah Provinsi Gorontalo.
“Setelah dicek, ternyata status lahannya sudah dialihkan ke provinsi,” lanjut Irwansyah.
Padahal, kebutuhan akan sekolah gratis ini cukup mendesak. Berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), tercatat lebih dari 6.000 anak dari keluarga tidak mampu di Kota Gorontalo yang membutuhkan akses pendidikan formal secara gratis.
Pemerintah kota kini tengah menjajaki opsi lain, seperti menggandeng pihak ketiga atau memanfaatkan aset daerah yang belum optimal.
