KenapaSih.com, Pariwisata – Momen liburan keluarga asal Indonesia di Singapura berubah menjadi insiden mencekam. Seorang bocah laki-laki berusia lima tahun menjadi korban pemukulan menggunakan botol minuman beralkohol oleh pria tak dikenal di kawasan Arab Street, Singapura.
Insiden terjadi pada Jumat, 20 Juni 2025. Saat itu, Winda bersama suami dan dua anaknya tengah duduk di area luar kafe % Arabica Singapore sambil menunggu waktu salat Jumat di Masjid Sultan.
“Tiba-tiba, ada pria datang dari belakang dan memukul kepala anak saya dengan botol. Semuanya terjadi begitu cepat,” ujar Winda, dikutip dari Mothership, Selasa (24/6/2025).
Anak laki-lakinya langsung menangis histeris dan sempat muntah. Sang suami spontan mendorong pelaku untuk melindungi keluarga. Beberapa pejalan kaki yang melihat kejadian tersebut segera memberi bantuan dengan menghubungi pihak kepolisian dan layanan darurat.
Staf kafe pun sigap mengevakuasi Winda dan anak-anak ke dalam ruangan demi menghindari potensi serangan lanjutan. Situasi semakin menegangkan setelah diketahui bahwa pelaku membawa sebilah pisau di dalam tasnya.
Masih Trauma
Winda, ibu dari bocah laki-laki berusia lima tahun yang menjadi korban pemukulan di Singapura, mengaku masih sulit mempercayai insiden tersebut. Ia mengungkapkan bahwa pelaku sempat berupaya mengeluarkan pisau dari dalam tasnya.
“Dia mencoba mengeluarkan pisau dari tas. Saya benar-benar tidak menyangka bisa mengalami kejadian semengerikan ini. Bagaimana mungkin seseorang yang tidak memiliki alasan untuk membenci kami bisa bertindak sekejam itu?” ungkap Winda, Selasa (24/6/2025).
Insiden tersebut terjadi hanya dua hari sebelum keluarga itu dijadwalkan kembali ke Indonesia, yakni pada Minggu, 22 Juni 2025.
“Ini menyangkut keselamatan anak saya. Kami sangat percaya Singapura adalah negara yang aman, dan karena itu sulit sekali bagi kami menerima kenyataan ini,” tambahnya.
Winda menyebut pihak Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura telah menghubungi keluarga untuk menawarkan bantuan pasca kejadian.
Rekaman kejadian yang viral di media sosial, khususnya akun Instagram @sgfollowsall, turut memperlihatkan momen mencekam itu. Dalam video tersebut, pelaku tampak duduk di trotoar dekat kafe dengan suara tangisan terdengar di latar belakang. Ia terlihat mengobrak-abrik tas sebelum mencoba mengeluarkan benda menyerupai pisau perak, hingga membuat perekam video panik.
Terekam Video, Penyerang Ditahan dan Dibawa ke Polsek
Video yang beredar menunjukkan sejumlah warga di lokasi berusaha menahan pelaku penyerangan. Juru kamera berhasil menyita tas pelaku dan mengeluarkan senjata tajam untuk diperlihatkan kepada orang-orang di sekitar.
Seorang warga kemudian diminta menghubungi polisi dan membawa tas berisi pisau itu ke dalam kafe sebagai bukti.
Klip lain memperlihatkan petugas kepolisian sudah berada di lokasi. Pelaku, Xu Chaoyu, warga negara China berusia 26 tahun, ditetapkan sebagai tersangka dan didakwa di pengadilan pada Sabtu atas dua perkara membawa senjata tajam di tempat umum, sebagaimana dilaporkan Shin Min.
Dokumen pengadilan menyebutkan Xu membawa pisau dapur sepanjang 32 cm di kawasan Arab Street pada Jumat lalu. Selain itu, pada Sabtu dini hari sekitar pukul 01.30, ia kembali ditemukan membawa pisau sepanjang 30 cm di lokasi yang sama.
Selain itu, Xu juga dikenai dakwaan pelanggaran imigrasi karena masa izin kunjungannya di Singapura habis sejak 2 Mei 2025.
Singapura Masih Jadi Pilihan Utama Wisatawan Indonesia
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah perjalanan wisatawan Indonesia (Wisnas) pada Maret 2025 mencapai 582.078 perjalanan. Angka ini mengalami penurunan signifikan dibandingkan bulan sebelumnya, turun hingga 223,32 persen secara bulanan.
“Jika dilihat secara tahunan, penurunannya sebesar 13,74 persen,” ujar Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, dalam konferensi pers pada 2 Mei 2025.
BPS mencatat Malaysia tetap menjadi tujuan favorit utama wisatawan Indonesia pada periode tersebut. Pada Januari 2025, tercatat sebanyak 286.676 wisatawan menuju Malaysia, namun jumlah ini turun menjadi 210.387 pada Februari dan terus turun ke angka 161.292 pada Maret.
Posisi kedua ditempati oleh Arab Saudi dengan jumlah kunjungan tertinggi di Februari 2025 sebanyak 184.099 wisatawan. Singapura berada di urutan ketiga dengan 136.128 kunjungan pada Januari, yang kemudian turun drastis menjadi 81.970 pada Maret 2025.
Negara-negara Asia lainnya seperti Jepang, Thailand, dan China juga menunjukkan pola fluktuasi serupa dalam angka kunjungan wisatawan.