Site icon Kenapa Sih?

Kenapa Skibidi Toilet Membuat Orang Tua Cemas

Skibidi toilet

Foto: poskota.co.id

Skibidi Toilet (Uh)
Skibidi Toilet (Yes-Yes-Yes)
Skibidi Toilet
Dob dob dob yes yes

Begitulah sekilas lirik dari skibidi toilet.

Pernah tonton? Ya, ada pengaruh negatif dari skibidi toilet buat anak-anak. Kita baca selanjutnya ya.

Skibidi Toilet adalah video viral yang muncul dari platform media sosial seperti TikTok dan YouTube. Video-video ini menampilkan tarian yang kocak dan aneh di sekitar toilet umum dengan latar belakang musik Skibidi dari Little Big. Meskipun banyak yang menganggapnya sebagai hiburan yang lucu dan tidak berbahaya, sebagian orang tua merasa cemas terhadap dampak dari video-video ini pada anak-anak mereka.

Tulisan ini akan mengulas berbagai alasan mengapa Skibidi Toilet membuat orang tua cemas serta langkah-langkah yang dapat diambil oleh orang tua untuk melindungi anak-anak mereka.

Konten Tidak Sesuai

Beberapa video Skibidi Toilet mungkin mengandung humor atau adegan yang tidak pantas untuk anak-anak. Misalnya, ada video yang menampilkan orang melakukan tarian di toilet umum dengan gerakan yang provokatif atau menggoda. Konten seperti ini dapat memberikan contoh yang buruk dan tidak sesuai untuk anak-anak yang menontonnya.

Video-video ini terkadang menggunakan bahasa kasar atau vulgar yang tidak sesuai untuk anak-anak. Penggunaan kata-kata yang tidak pantas dapat mempengaruhi bahasa sehari-hari anak-anak dan menormalisasi penggunaan bahasa yang tidak sopan.

Dampak Psikologis

Terpapar pada konten yang aneh dan tidak lazim seperti Skibidi Toilet dapat mempengaruhi pola pikir anak-anak. Mereka mungkin menjadi lebih tertarik pada hal-hal yang tidak konvensional atau tidak sehat, yang pada akhirnya dapat mempengaruhi cara mereka berpikir dan berperilaku.

Paparan berulang pada konten yang tidak sesuai atau mengganggu dapat berdampak negatif pada kesehatan mental anak-anak. Mereka mungkin mengalami kecemasan, ketakutan, atau bahkan mimpi buruk akibat dari menonton video-video ini.

Pengaruh Sosial

Anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat. Jika mereka sering menonton video Skibidi Toilet, mereka mungkin mulai meniru tarian atau perilaku yang tidak pantas di lingkungan sekolah atau rumah. Ini bisa mengakibatkan perilaku yang tidak diinginkan dan dapat mempengaruhi hubungan sosial mereka dengan teman-teman dan keluarga.

Skibidi Toilet adalah tren yang populer di media sosial, dan anak-anak mungkin merasa tekanan untuk ikut serta dalam tren ini agar bisa diterima oleh teman-teman mereka. Tekanan sosial ini dapat membuat anak-anak merasa terpaksa menonton dan membuat video yang tidak sesuai dengan nilai-nilai yang diajarkan oleh orang tua.

Pengaruh pada Pendidikan

Ketergantungan pada konten media sosial seperti Skibidi Toilet dapat mengganggu konsentrasi anak-anak dalam belajar. Mereka mungkin lebih fokus pada tren media sosial daripada pada tugas sekolah dan kegiatan akademis lainnya.

Jika anak-anak menghabiskan terlalu banyak waktu menonton dan membuat video Skibidi Toilet, hal ini dapat mengurangi waktu yang mereka habiskan untuk belajar dan menyelesaikan pekerjaan rumah. Akibatnya, prestasi akademik mereka dapat menurun.

Tantangan Orang Tua dalam Mengawasi Konten

Media sosial memungkinkan akses yang sangat mudah ke berbagai jenis konten, termasuk yang tidak sesuai untuk anak-anak. Meskipun orang tua dapat mengatur kontrol orang tua di perangkat anak-anak mereka, konten seperti Skibidi Toilet masih dapat dengan mudah ditemukan dan ditonton.

Banyak orang tua yang sibuk dengan pekerjaan dan tanggung jawab lainnya, sehingga sulit untuk selalu mengawasi apa yang ditonton oleh anak-anak mereka. Ini memberikan peluang bagi anak-anak untuk mengakses dan menonton konten yang tidak sesuai tanpa sepengetahuan orang tua.

Strategi Orang Tua untuk Melindungi Anak

Orang tua perlu terlibat aktif dalam kehidupan digital anak-anak mereka. Ini bisa dilakukan dengan memantau aktivitas online mereka, menonton bersama mereka, dan mendiskusikan konten yang mereka lihat. Dengan bimbingan yang tepat, anak-anak dapat belajar membedakan antara konten yang sesuai dan yang tidak sesuai.

Banyak platform media sosial dan layanan streaming menawarkan kontrol orang tua yang dapat membantu membatasi konten yang tidak sesuai. Orang tua dapat memanfaatkan fitur-fitur ini untuk memastikan bahwa anak-anak mereka hanya mengakses konten yang sesuai dengan usia mereka.

Mengajarkan anak-anak tentang penggunaan media sosial yang bertanggung jawab adalah langkah penting. Orang tua harus mendiskusikan bahaya dan dampak negatif dari mengonsumsi konten yang tidak sesuai, serta memberikan contoh bagaimana menggunakan media sosial secara positif.

Anak-anak sering kali meniru perilaku orang tua mereka. Dengan menjadi teladan yang baik dalam penggunaan media sosial dan dalam perilaku sehari-hari, orang tua dapat memberikan contoh positif bagi anak-anak mereka.

Kegiatan Positif

Mendorong anak-anak untuk terlibat dalam kegiatan offline seperti olahraga, seni, membaca, atau bermain di luar rumah dapat mengurangi ketergantungan mereka pada media sosial. Kegiatan-kegiatan ini tidak hanya bermanfaat untuk kesehatan fisik, tetapi juga untuk kesehatan mental dan perkembangan sosial mereka.

Orang tua dapat mencari dan merekomendasikan konten edukatif yang bermanfaat dan menarik bagi anak-anak. Banyak platform menyediakan video dan program yang mengajarkan berbagai keterampilan dan pengetahuan dengan cara yang menyenangkan.

Skibidi Toilet mungkin terlihat lucu dan “tidak berbahaya” pada pandangan pertama, tetapi ada banyak alasan mengapa orang tua merasa cemas tentang dampaknya pada anak-anak.

Dengan pengawasan yang tepat, pendidikan tentang media sosial, dan kegiatan positif, orang tua dapat membantu anak-anak mereka menavigasi dunia digital dengan lebih baik dan lebih aman. Dengan demikian, anak-anak dapat menikmati manfaat dari teknologi tanpa terpengaruh oleh dampak negatifnya.

Tetap semangat!

Foto: poskota.co.id

Baca juga 8 Alasan Kenapa Harus Aktif Berorganisasi Saat Kuliah

Exit mobile version