Internasional

AS Kerahkan Bomber Siluman B-2 ke Guam, Trump Pertimbangkan Dukung Israel Serang Iran

7
×

AS Kerahkan Bomber Siluman B-2 ke Guam, Trump Pertimbangkan Dukung Israel Serang Iran

Share this article
AS Kerahkan Bomber Siluman B-2 ke Guam, Trump Pertimbangkan Dukung Israel Serang Iran
AS Kerahkan Bomber Siluman B-2 ke Guam, Trump Pertimbangkan Dukung Israel Serang Iran

KenapaSih.com, Hiburan – Amerika Serikat dilaporkan mengerahkan pesawat pengebom siluman B-2 ke Pulau Guam, di tengah meningkatnya ketegangan global. Informasi ini disampaikan oleh dua pejabat AS kepada Reuters, Sabtu (21/6/2025).

Langkah ini muncul saat mantan Presiden AS, Donald Trump, disebut tengah mempertimbangkan kemungkinan keterlibatan militer Amerika dalam rencana serangan Israel terhadap Iran.

Meski belum ada konfirmasi resmi mengenai keterkaitan langsung antara pengerahan B-2 dengan eskalasi di Timur Tengah, sejumlah analis menilai hal ini sebagai sinyal kesiapsiagaan militer AS.

Bomber B-2 dikenal sebagai salah satu aset strategis Amerika yang mampu membawa senjata penghancur target bawah tanah, termasuk GBU-57 Massive Ordnance Penetrator seberat 30.000 pon. Senjata ini digadang-gadang sebagai opsi utama jika AS hendak menargetkan fasilitas nuklir bawah tanah milik Iran, termasuk kompleks Fordow.

Kedua pejabat yang enggan disebutkan namanya menolak membeberkan jumlah pesawat yang dikerahkan maupun rencana lanjutan terkait pergerakan militer tersebut. Salah satu sumber menyebut, hingga kini belum ada perintah lebih lanjut untuk memindahkan B-2 ke lokasi lain di luar Guam.

Pentagon hingga saat ini belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait pengerahan tersebut.


Menunggu Keputusan Trump

Para pengamat militer internasional kini mencermati apakah Amerika Serikat akan memindahkan pesawat pengebom siluman B-2 ke pangkalan militernya di Diego Garcia, Samudra Hindia. Lokasi strategis itu dinilai ideal sebagai titik peluncuran operasi militer ke kawasan Timur Tengah.

AS diketahui sempat menempatkan B-2 di Diego Garcia hingga bulan lalu, sebelum kemudian digantikan oleh bomber B-52. Pengembalian B-2 ke pangkalan tersebut dapat menjadi sinyal peningkatan kesiapan militer AS di tengah konflik yang melibatkan Israel dan Iran.

Israel sebelumnya menuding Iran berada di ambang pengembangan senjata nuklir, dan menjadikan hal itu sebagai alasan utama serangan mereka pada Jumat (13/6). Sebaliknya, Iran bersikeras bahwa program nuklirnya sepenuhnya ditujukan untuk kepentingan damai.

Di tengah eskalasi ini, mantan Presiden AS Donald Trump menyatakan masih mempertimbangkan langkah selanjutnya. Ia menyebut membutuhkan waktu sekitar dua minggu untuk mengambil keputusan apakah AS akan terlibat langsung dalam konflik mendukung Israel.

“Dalam dua minggu ke depan kita akan melihat apakah orang-orang bisa bertindak secara rasional,” ujar Trump.

Sementara itu, Reuters melaporkan bahwa militer AS telah mulai memindahkan sejumlah besar pesawat tanker ke kawasan Eropa serta mengirimkan aset militer tambahan ke Timur Tengah, termasuk penambahan jet tempur.

Langkah-langkah ini dinilai sebagai bentuk kesiapsiagaan militer AS, di tengah ketidakpastian keputusan politik terkait konflik yang berpotensi melebar di kawasan tersebut.