Internasional

Iran Serang Pangkalan AS di Qatar, Bahrain dan UEA Tutup Wilayah Udara

12
×

Iran Serang Pangkalan AS di Qatar, Bahrain dan UEA Tutup Wilayah Udara

Share this article
Iran Serang Pangkalan AS di Qatar, Bahrain dan UEA Tutup Wilayah Udara
Iran Serang Pangkalan AS di Qatar, Bahrain dan UEA Tutup Wilayah Udara

KenapaSih.com, Internasional – Ketegangan di Timur Tengah memanas setelah Iran meluncurkan serangan rudal ke pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Qatar pada Senin (23/6/2025), sebagai balasan atas serangan terhadap tiga fasilitas nuklirnya sehari sebelumnya.

Mengutip laporan Axios, serangan diarahkan ke Pangkalan Udara Al Udeid dan disebut telah dikoordinasikan oleh Iran bersama Qatar. Pemerintahan Trump kabarnya sudah mengetahui potensi serangan ini sejak awal.

Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran mengonfirmasi serangan tersebut dan menyatakan bahwa jumlah rudal yang diluncurkan setara dengan bom yang digunakan AS dalam serangan Minggu lalu. Pernyataan itu dianggap sebagai sinyal deeskalasi, dengan menekankan bahwa serangan tidak diarahkan ke wilayah permukiman sipil.

“Pangkalan yang menjadi target serangan terletak jauh dari area pemukiman dan fasilitas sipil di Qatar. Aksi ini tidak menimbulkan ancaman bagi Qatar maupun rakyatnya,” tulis pernyataan resmi Iran yang dikutip Axios.

Menanggapi situasi yang kian tegang, Qatar langsung menutup wilayah udaranya pada hari yang sama. Bahrain dan Uni Emirat Arab (UEA) turut mengambil langkah serupa dengan menutup akses udara mereka sebagai respons atas potensi ancaman lanjutan.

Sebagai informasi, Bahrain merupakan markas Armada Kelima Angkatan Laut AS, yang bertugas di kawasan Teluk, Laut Merah, Laut Arab, dan sebagian Samudra Hindia.

Sementara itu, pemerintah AS, Inggris, dan China telah mengeluarkan imbauan bagi warganya di Qatar agar tetap berada di dalam ruangan dan meningkatkan kewaspadaan.


Qatar Klaim Gagalkan Serangan Rudal Iran

Qatar menyatakan berhasil menggagalkan serangan rudal yang diluncurkan Iran ke Pangkalan Udara Al Udeid, salah satu instalasi militer utama Amerika Serikat (AS) di kawasan Timur Tengah. Pernyataan ini dirilis menyusul klaim Korps Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) yang mengaku telah melancarkan serangan dahsyat ke basis militer tersebut.

“Pangkalan ini merupakan markas Angkatan Udara dan aset strategis terbesar milik tentara teroris AS di Asia Barat,” tulis IRGC dalam pernyataan resminya. Mereka menegaskan bahwa Iran tidak akan tinggal diam terhadap setiap serangan terhadap kedaulatan dan keamanannya.

Namun, Kementerian Luar Negeri Qatar menegaskan bahwa sistem pertahanan udaranya berhasil mencegat rudal-rudal tersebut. Dalam pernyataan resminya, Qatar menyatakan tidak ada korban jiwa maupun luka dalam insiden tersebut.

Qatar juga secara tegas mengecam serangan Iran dan menyerukan deeskalasi serta kembalinya seluruh pihak ke jalur diplomatik. Pernyataan panjang tersebut dirilis hanya beberapa menit setelah serangan terjadi, memunculkan dugaan bahwa pernyataan itu telah disiapkan sebelumnya.

Sebagai negara yang sering menjadi perantara dalam konflik regional, Qatar kembali menyerukan penyelesaian melalui dialog dan perundingan.


Trump di Gedung Putih Saat Serangan Balasan Iran, AS Siap Tanggapi dengan Kekuatan Besar

Presiden Amerika Serikat Donald Trump tengah memimpin rapat darurat bersama tim keamanan nasional di Gedung Putih ketika Iran meluncurkan serangan balasan ke Pangkalan Udara Al Udeid di Qatar pada Senin (23/6/2025). Dalam pertemuan tersebut hadir Menteri Pertahanan Pete Hegseth serta Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Dan Caine.

Trump sebelumnya telah mengeluarkan peringatan keras, menyatakan bahwa setiap serangan balasan akan dijawab dengan “kekuatan yang jauh lebih besar” dibanding serangan militer AS terhadap tiga fasilitas nuklir Iran pada Minggu lalu.

“Gedung Putih dan Departemen Pertahanan mengetahui dan terus memantau secara ketat potensi ancaman terhadap Pangkalan Udara Al Udeid,” ungkap seorang pejabat senior kepada Axios.

Tingkat korban dan dampak dari serangan balasan Iran diperkirakan akan sangat memengaruhi keputusan Trump dalam menentukan arah keterlibatan AS ke depan dalam konflik yang terus memanas antara Iran dan Israel.

Sementara itu, Presiden Iran Masoud Pezeshkian, hanya beberapa saat sebelum serangan, menulis di platform X: “Kami bukan pihak yang memulai perang dan kami juga tidak menginginkannya; namun kami tidak akan membiarkan agresi terhadap Iran Raya tidak dibalas.”