Jabodetabek

ITDP Soroti Penyebab Terjadinya Kemacetan Parah di Depok

1
×

ITDP Soroti Penyebab Terjadinya Kemacetan Parah di Depok

Share this article
ITDP Soroti Penyebab Terjadinya Kemacetan Parah di Depok
ITDP Soroti Penyebab Terjadinya Kemacetan Parah di Depok

KenapaSih.com, Jabodetabek – Jalan Raya Sawangan disebut sebagai salah satu titik rawan kemacetan di Kota Depok, terutama saat jam sibuk berangkat dan pulang kerja, serta di akhir pekan atau hari libur. Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia mengungkap sejumlah faktor yang menjadi biang kemacetan di wilayah tersebut.

Senior Transportation Associate ITDP Indonesia, Mizandaru Wicaksono, menyebut tingginya volume kendaraan pribadi menjadi pemicu utama kemacetan dan mencerminkan ketergantungan masyarakat terhadap moda transportasi pribadi. ITDP telah melakukan kajian terhadap perkembangan sistem transportasi di Kota Depok sepanjang 2023.

“Berdasarkan hasil analisis ITDP tahun 2023, baru sekitar 8 persen wilayah Kota Depok yang terjangkau layanan transportasi publik yang andal dan berkualitas, seperti KRL, LRT Jabodebek, dan Transjakarta,” ujar Mizandaru, Rabu (25/6/2025).

Ia menambahkan, capaian tersebut masih tertinggal dibandingkan kota-kota penyangga lain di sekitar Jakarta yang telah memiliki layanan transportasi publik sendiri. Sebagai perbandingan, Kota Bogor tercatat sudah mencapai cakupan 29 persen berkat layanan Trans Pakuan, sementara Kota Bekasi mencapai 16 persen dengan kehadiran Trans Patriot.


Peningkatan Kualitas Transportasi Publik

“Untuk mengurangi ketergantungan kendaraan pribadi dan menyediakan alternatif moda transportasi bagi masyarakat, peningkatan cakupan serta kualitas layanan transportasi publik di Kota Depok harus dilakukan secara bersamaan. Selain itu, kebijakan pengurangan penggunaan kendaraan pribadi juga perlu diterapkan,” ujar Mizandaru.

Mengacu pada laporan Statistik Komuter Jabodetabek 2023 dari BPS, pergerakan utama warga Depok masih dominan menuju Jakarta. Selain layanan KRL dan LRT Jabodebek yang sudah menghubungkan Depok dengan Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta kini tengah mengembangkan program memperluas layanan Transjakarta hingga wilayah Bodetabek.

“Setelah layanan D21, kini Transjakarta membuka rute baru D41 Sawangan – Lebak Bulus yang melayani Kota Depok,” jelas Mizandaru.

Namun, Mizandaru menyoroti minimnya perencanaan mobilitas dalam kota Depok sendiri. Hal ini terlihat dari kebutuhan reformasi penyelenggaraan transportasi publik serta peningkatan infrastruktur pendukung first/last mile, seperti trotoar dan jalur sepeda di dalam Kota Depok.


Tingkatkan Fasilitas Pejalan Kaki dan Siapkan Pelebaran Jalan

“Pemerintah Kota Depok perlu menyediakan layanan transportasi publik pengumpan dengan standar yang setara, mencakup aspek keandalan, kenyamanan, dan keterjangkauan, seperti layanan Mikro Trans di Jakarta,” kata Mizandaru.

Ia juga mengapresiasi langkah Pemkot Depok dalam menyediakan fasilitas pejalan kaki yang aman, nyaman, dan ramah bagi pengguna, tidak hanya terbatas pada trotoar. Fasilitas pejalan kaki yang ideal meliputi penyediaan fasilitas penyeberangan inklusif, seperti penyeberangan sebidang dengan Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas (APILL) atau pelican crossing, serta penegakan aturan agar ruang pejalan kaki bebas dari parkir liar.

“Perencanaan fasilitas pejalan kaki ini sebaiknya dimulai di sekitar titik pemberhentian transportasi publik agar memudahkan akses masyarakat ke layanan tersebut,” ujar Mizandaru.

Sementara itu, Wali Kota Depok, Supian Suri, mengungkapkan pihaknya tengah menyiapkan langkah strategis untuk mengurai kemacetan di Jalan Raya Sawangan, salah satunya dengan pelebaran jalan melalui pembebasan lahan.

“Tahun ini kami akan mengalokasikan anggaran sekitar Rp80 miliar untuk proyek ini,” kata Supian.


Pembebasan Lahan dan Penambahan Infrastruktur

Wali Kota Depok, Supian Suri, mengungkapkan pihaknya tengah menyiapkan anggaran untuk pembebasan lahan, khususnya di Jalan Raya Sawangan. Selain itu, pembebasan lahan juga akan dilakukan di Jalan Pemuda dan Jalan Engram, dengan rencana pengalokasian anggaran untuk pembangunan infrastruktur pada 2026.

“Insya Allah, mulai 2026 akan ada upaya nyata untuk mengurangi kemacetan di titik-titik rawan seperti Jalan Raya Sawangan,” kata Supian.

Ia juga mengapresiasi dukungan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui layanan Transjakarta yang melayani rute Sawangan menuju Lebak Bulus. Supian menilai rute baru ini turut membantu menekan penggunaan kendaraan pribadi dan mendorong masyarakat beralih ke transportasi publik.

“Kami terus berupaya mendukung angkutan umum yang sudah difasilitasi, termasuk Transjakarta, agar warga Depok bisa lebih mudah mengakses transportasi umum dari berbagai titik,” ujar Supian.

Selain itu, Pemkot Depok berencana menambah lajur untuk rute BISKITA dan mengajukan jalur baru di luar jalur yang sudah ada.

“Hari ini kami berupaya menambah layanan dari Terminal Depok menuju LRT Harjamukti,” tutup Supian.