Internasional

Mantan Presiden Korea Selatan Tolak Diperiksa, Lepas Seragam Tahanan dan Tidur di Lantai Sel

42
×

Mantan Presiden Korea Selatan Tolak Diperiksa, Lepas Seragam Tahanan dan Tidur di Lantai Sel

Share this article
Mantan Presiden Korea Selatan Tolak Diperiksa, Lepas Seragam Tahanan dan Tidur di Lantai Sel
Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol saat mengumumkan status darurat militer pada Selasa (3/12/2024) malam.

KenapaSih.com, Internasional – Mantan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, kembali menolak menjalani pemeriksaan oleh penyidik pada Jumat (1/8/2025). Kali ini, ia menunjukkan penolakan dengan melepas seragam tahanan dan berbaring di lantai ruang tahanannya.

Yoon, yang dicopot dari jabatannya pada April lalu akibat penerapan darurat militer, kini menghadapi persidangan atas dakwaan pemberontakan serta sejumlah tuduhan lain. Ia juga tengah diselidiki dalam perkara terpisah yang terkait dekrit darurat militer 3 Desember 2024, melibatkan dirinya, sang istri, serta beberapa pihak lainnya.

Pada Jumat, penasihat khusus Min Joong-ki—yang ditunjuk oleh Presiden Lee Jae Myung, rival politik Yoon dari kubu liberal—mengirim penyidik untuk menjemput Yoon dari pusat penahanan di dekat Seoul. Ini merupakan respons atas dua kali penolakan Yoon memenuhi panggilan pemeriksaan.

Tim penyidik mengantongi surat perintah dari pengadilan untuk membawa Yoon secara paksa, namun berharap adanya kerja sama sukarela. “Tanpa mengenakan seragam tahanan, tersangka berbaring di lantai dan melakukan perlawanan keras terhadap upaya penahanan,” ujar asisten penasihat khusus, Oh Jeong-hee, dalam konferensi pers seperti dikutip Associated Press (AP).

Menteri Kehakiman Jung Sung-ho secara terpisah menyampaikan kepada parlemen bahwa Yoon sempat melepas celana pendek dan kaus tahanan, namun mengenakannya kembali usai tim penyidik meninggalkan sel.

Oh menambahkan, timnya menahan diri dari penggunaan kekerasan demi alasan keselamatan. Namun, pihaknya telah memberi tahu Yoon bahwa surat perintah akan dieksekusi pada kesempatan berikutnya. Ia juga mengimbau kerja sama Yoon, mengingat masyarakat Korea Selatan tengah mencermati apakah penegakan hukum berlaku setara bagi seluruh warga.


Pengacara Yoon Kecam Tim Penyidik

Presiden Korea Selatan yang dimakzulkan Yoon Suk Yeol menyapa para pendukungnya setelah keluar dari pusat penahanan di Uiwang, Korea Selatan, Sabtu (8/3/2025).

Pengacara mantan Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol, Yu Jeong-hwa, melayangkan protes keras terhadap tim penasihat khusus yang dipimpin Min Joong-ki. Ia menuduh tim tersebut merendahkan martabat kliennya dengan mengungkapkan secara rinci soal pakaian yang dikenakan Yoon di dalam tahanan.

Tim kuasa hukum Yoon berdalih kliennya absen dari persidangan dan pemeriksaan karena alasan kesehatan. Dalam pernyataan resmi pada Kamis (31/7), mereka menyebut Yoon menderita gangguan kardiovaskular, sistem saraf otonom, hingga gangguan penglihatan. Berdasarkan keterangan rumah sakit yang dirahasiakan identitasnya, Yoon disebut berisiko mengalami kebutaan lantaran tidak mendapat penanganan medis selama tiga bulan terakhir.

Sebelumnya, Yoon menetapkan dekrit darurat militer yang mengerahkan tentara ke jalan-jalan Seoul pada akhir 2024. Dekrit tersebut hanya bertahan beberapa jam sebelum dibatalkan secara bulat oleh parlemen. Ia membela diri dengan menyebut langkah tersebut sebagai upaya terakhir melawan “kejahatan politik” Partai Demokrat, oposisi utama yang saat itu dipimpin Lee Jae Myung, dan dituding terus menghambat agenda pemerintahannya.