KenapaSih.com, Internasional – Sebuah pesawat Boeing 787 milik maskapai Qantas yang terbang dari Perth menuju Paris terpaksa kembali ke Australia setelah mengudara lebih dari 15 jam. Keputusan ini diambil akibat penutupan sebagian wilayah udara Timur Tengah menyusul serangan rudal yang meningkatkan ketegangan geopolitik di kawasan tersebut.
Mengutip Straits Times, Selasa (24/6/2025), penerbangan Qantas dengan nomor penerbangan yang tidak disebutkan lepas landas dari Perth pada pukul 19.35 waktu setempat tanggal 23 Juni untuk penerbangan nonstop sekitar 17 jam menuju Paris. Namun saat memasuki batas barat daya wilayah udara India, maskapai menerima pemberitahuan tentang situasi yang memaksa pesawat berputar balik demi keselamatan.
Setelah menempuh jarak ribuan kilometer dan lebih dari 15 jam di udara, pesawat mendarat dengan selamat di Perth pada pukul 11.00 pagi tanggal 24 Juni.
Qantas juga mengonfirmasi bahwa penerbangan lain menuju London Heathrow turut terdampak dan dialihkan ke Singapura. Penumpang kedua penerbangan mendapatkan akomodasi menginap, sementara maskapai tengah mengatur ulang jadwal keberangkatan dan kepulangan.
Rute nonstop dari Perth ke Eropa biasanya melewati wilayah Timur Tengah, namun kondisi geopolitik yang tidak stabil membuat jalur ini kerap mengalami gangguan. Sebelumnya, Qantas sempat menambahkan perhentian di Singapura untuk isi bahan bakar akibat rute detour yang panjang demi menghindari wilayah konflik.
Qantas menegaskan akan terus memantau situasi wilayah udara dan menyesuaikan rute penerbangan berdasarkan kondisi cuaca dan keamanan.
“Keselamatan penumpang dan awak menjadi prioritas utama kami,” ujar pernyataan resmi dari Qantas.